Fitur like atau suka pada platform media sosial sekarang jadi bagian penting dari interaksi pengguna. Banyak aplikasi populer, seperti WhatsApp, Instagram (IG), Facebook (FB), dan lainnya, memiliki fitur ini. Tapi meskipun kelihatan mirip, masing-masing platform punya cara yang unik dalam mengimplementasikan fitur tersebut, termasuk pada story atau status. Yuk, kita bahas persamaan dan perbedaannya dengan bahasa yang santai!
1. WhatsApp
Kita mulai dari WhatsApp. Fitur story di sini dikenal sebagai Status. WhatsApp baru-baru ini menambahkan fitur di mana pengguna bisa memberikan reaksi berupa emoji pada status teman-temannya. Meskipun nggak ada tombol like seperti di Facebook atau Instagram, pengguna bisa ngasih reaction dengan cepat. Di sini, WhatsApp lebih privat karena reaction ini langsung masuk ke dalam percakapan pribadi dengan orang yang bikin status. Jadi, nggak ada orang lain yang tahu siapa aja yang ngasih reaction.
Persamaan dengan yang lain: Sama-sama bisa memberikan semacam apresiasi terhadap konten, meskipun lewat reaksi emoji.
Perbedaan: Reaksi di WhatsApp bersifat lebih privat, nggak kelihatan oleh orang lain, hanya si pembuat status yang tahu. Ini beda banget sama IG atau FB yang reaksinya bisa dilihat semua orang yang melihat konten tersebut.
2. Instagram
Instagram terkenal dengan fitur story yang sangat populer. Di sini, kamu bisa ngasih like langsung ke story teman-teman kamu. Fitur ini cukup baru ditambahkan Instagram. Dulu, kalau suka sama story, kamu hanya bisa mengirim reaksi berupa emoji yang langsung masuk ke DM orang tersebut, mirip kayak di WhatsApp. Tapi sekarang udah ada tombol like di bawah story, dan yang unik, like ini nggak muncul ke publik, hanya si pembuat story yang bisa lihat.
Persamaan dengan yang lain: Sama-sama ada fitur reaction atau like terhadap story.
Perbedaan: Meskipun mirip dengan WhatsApp yang reaksinya nggak bisa dilihat oleh orang lain, bedanya di Instagram udah ada tombol like khusus untuk story. Dan di Instagram, kamu bisa ngasih like tanpa harus masuk DM.
3. Facebook
Di Facebook, story juga punya fitur reaksi, tapi lebih beragam dibanding WhatsApp dan Instagram. Selain bisa ngasih like, kamu bisa juga ngasih reaction lain seperti love, haha, sad, dan sebagainya. Dan sama kayak di Instagram, siapa aja yang ngasih like atau reaksi bisa dilihat oleh semua orang yang juga melihat story tersebut, jadi lebih terbuka.
Persamaan dengan yang lain: Fitur reaction yang fleksibel, sama seperti Instagram dan WhatsApp.
Perbedaan: Reaksi di Facebook lebih publik dan variatif, dengan berbagai pilihan emosi yang bisa kamu ungkapkan. Ini bikin interaksi di Facebook sedikit lebih ekspresif dibandingkan yang lain.
4. Snapchat
Nggak bisa dilupain, Snapchat sebagai pionir story juga punya sistem interaksi yang agak berbeda. Di sini, nggak ada tombol like atau reaction spesifik buat story. Kalau kamu mau memberikan reaksi, kamu harus mengirim chat langsung ke orang tersebut, mirip dengan WhatsApp sebelum ada fitur reaksi emoji.
Persamaan dengan yang lain: Masih ada cara buat berinteraksi dengan story, meskipun harus lewat chat pribadi.
Perbedaan: Snapchat lebih minimalis soal fitur reaksi dibanding platform lain. Jadi nggak ada like atau emoji khusus yang bisa langsung dipencet buat story.
5. Twitter (X)
Di Twitter, ada juga fitur story yang disebut Fleets, tapi ini udah dihentikan pada 2021. Sebelum dihapus, pengguna bisa memberikan reaksi berupa DM, tapi nggak ada tombol like khusus seperti di Instagram atau Facebook. Jadi interaksinya lebih mirip kayak Snapchat atau WhatsApp, lebih privat dan nggak kelihatan oleh publik.
Persamaan dengan yang lain: Ada interaksi, meskipun bentuknya nggak spesifik seperti like atau reaksi.
Perbedaan: Fleets lebih cepat dihentikan karena dianggap kurang sukses dibanding fitur story di platform lain.
6. TikTok
TikTok sekarang juga punya fitur mirip story, di mana pengguna bisa mengunggah video pendek yang bakal hilang dalam 24 jam. Fitur like di TikTok lebih mirip Instagram, di mana kamu bisa ngasih like langsung di story orang lain, dan pembuat story bisa melihat siapa aja yang memberikan like. Tapi, seperti Instagram, like ini nggak muncul di publik.
Persamaan dengan yang lain: TikTok juga punya fitur like buat story.
Perbedaan: Interaksi di TikTok lebih berbasis video, dan like yang diberikan nggak bisa dilihat publik, hanya untuk pembuat story.
Kesimpulan
Secara umum, fitur like atau reaksi di story di berbagai platform punya tujuan yang sama: mempermudah interaksi dan apresiasi antara pengguna. Tapi, setiap platform punya caranya sendiri untuk menyajikan fitur ini. Misalnya, WhatsApp dan Snapchat lebih privat dengan reaksi yang langsung masuk ke chat, sementara Facebook dan Instagram lebih terbuka dengan like dan reaksi yang bisa dilihat oleh semua orang. TikTok juga membawa konsep serupa, tapi lebih fokus ke konten video.
Jadi, meskipun secara fungsional mirip, perbedaan-perbedaan kecil ini menciptakan pengalaman pengguna yang unik di setiap platform. Buat kamu yang lebih suka privasi, WhatsApp atau Snapchat mungkin lebih cocok, sementara kalau kamu pengen interaksi yang lebih publik, Facebook atau Instagram bisa jadi pilihan yang pas.
Komentar
Posting Komentar